Senin, 07 Juli 2014
UAS
Hai saya ingin cerita hari ini saya uas kedua pelajaran komunikasi dalam praktek kebidanan uas pertama di mulai jam 08.30 WIB , soalnya esay ada 10 waw mantep-mantep deh soalnya bikin kepala muter-muter dan isiannya juga banyak lagi -__- :D setelah ujian komunikasi lanjut ujian komputer dasar nah sekarang ini saya lagi uas komputer disuruh bikin blog tentang uas hari ini sekian :)
Minggu, 06 Juli 2014
Kehampaan Hati
deras hujan yang turun
aku menangis memeluk bayangmu
derai air mataku
membasuh hati
terluka kau tinggalkan aku
cinta putih yang kan kau beri
namun tak sempat kau ungkapkan
mengisi kehampaan hatiku disini
sebening embun pagi
luruh menetes di dedaunan
kutangisi kepergianmu cinta
derai air mataku membasuh hati
terluka kau tinggalkan aku
cinta putih yang kan kau beri
namun tak sempat kau ungkapkan
mengisi kehampaan hatiku disini
sebening embun pagi
luruh menetes di dedaunan
kutangisi kepergianmu cinta
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Pre-Eklampsi Ringan Tinjauan Kasus
Nomor Register :0441142
Tanggal kunjungan : Senin, 02 juni 2014
Tempat : BPS Tong Fang
1. Pengumpulan Data
A. Identitas
1. Identitas Isteri
Nama : Ny. D
Umur : 22 Tahun
Suku/Kebangsaan : Betawi/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jln. Kuati 1 Perapatan Doyok
Telp : 0812xxxxxx
2. Identitas Suami
Nama : Tn. B
Umur : 26 Tahun
Suku/Kebangsaan : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Jln. Kutai 1 Perapatan Doyok
Telp : 0813xxxxxx
B. Anamanesa
Pada tanggal : Senin, 02 Juni 2014 Pukul : 10.25 WIB
1. Alasan kunjungan : Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.
2. Keluhan – keluhan : Ibu mengatakan sakit kepala, pandangan kabur, serta emosi mudah marah, bengkak muka dan bengkak pada kedua kaki dan tangan. Pada saat 2 minggu sebelum saya berkunjung disini. Cara penangannya diberikan obat paracetamol dan mengontrol emosi.
3. Riwayat Sosial Ekonomi
Status perkawinan : Sah
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Ibu mengatakan tidak pernah Meroko, Mengkomsi alkohol, dan Napza.
Dukungan keluarga/suami : ibu mengatakan suami dan keluarga mendukung akan kehamilannya.
Status kesehatan suami : Sehat
Imunisasi TT : 2x (27 September 2013 pada saat sebelum menikah, 06 maret 2014 pada saat trimester II)
Kegiatan sehari-hari : Melakukan kegiatan rumah tangga (menyapu, mengepel, mencuci piring, mencuci baju, menyetrika, memasak)
Pengambilan keputusan dalam keluarga : suami/keluarga
Hubungan seks selama kehamilan : 3x Seminggu melakukan hubungan
Rencanakan tempat bersalin : RSUD Tangerang
4. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan tidak ada Riwayat penyakit Hipertensi, Diabetes Mellitus, Keturunan Kembar, Sickle cell disease, Alergi epilepsi, Penyakit jantung, kelainan kongenital
5. Riwayat kesehatan ibu
Ibu mengatakan tidak ada riwayat kesehatan Hipertensi, Penyakit jantung, Hepatitis diabetes mellitus, Paru-paru dan Penyakit menular seksual
6. Riwayat penyakit menular seksual
Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit Sexual transmited infection, AIDS, Pengeluaran vagina abnormal, Luka/bengkak pada vagina, Rasa nyeri saat berkemih, Diare yang berkelanjutan
7. Riwayat operasi : ibu mengatakan Tidak ada riwayat operasi
8. Riwayat mensturasi
Usia menarche : 14 tahun
Siklus : Teratur
Lamanya : 5-7 hari
Jumlah darah : 2x ganti pembalut per-hari
Dismenorhea : Ada dismenorhea pada hari pertama dan kedua
9. Riwayat Kontrasepsi : ibu mengatakan belum pernah menggunakan kontrasepsi
10. Riwayat obstetrik
a. Riwayat kehamilan ini
HPHT : 07 Noveber 2013 TP : 14 Agustus 2014
Pergerakan janin pertama kali : 16 Minggu
Pergerakan janin dalam 24 jam : 16 kali
Obat – obatan yang di konsumsi : Ibu mengatakan tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan kecuali obat dari dokter atau bidan seperti paracetamol.
Kekhawatiran khusus : Ibu mengatakan cemas dan khawatir dengan kehamilannya
b. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu : Ibu mengatakan hamil yang pertama belum pernah melahirkan.
c. Diet/makan
Makanan yang di konsumsi : Sayur-sayuran ( bayam, brokoli, sop), Susu, Buah-buahan (apel, pisang, kurma, anggur, melon) , Nasi, Ikan (ikan emas, ikan merah) dan Daging (daging ayam, daging sapi).
Frekuensi dalam sehari : 2x sehari.
Masalah (pica) : Tidak ada
C. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum : composmestis
2. Keadaan emosional : Kurang stabil
3. Tinggi badan : 165 cm
4. Berat badan(saat ini) : 55 kg
5. Berat badan (sebelum hamil) : 45 kg
6. Kenaikan berat badan sesudah dan sebelum : 10 kg
7. LILA : 25 cm
8. Tanda vital
Tekanan darah : 140/90 mmHg
Denyut nadi : 90x/menit
Pernafasan : 25x/menit
Suhu tubuh : 37,7 oC
9. Kepala hingga leher
a. Kepala : Rambut hitam, Ikal, Kulit kepala bersih, rambut tidak mudah rontok dan tidak ada nyeri pada saat ditekan.
b. Wajah
Oedema : Ada oedema didaerah kening
Cloasma : Tidak ada
c. Mata
Konjungtiva : Tidak anemis
Sklera : Tidak tampak ikterik
d. Mulut
Bibir dan Lidah : Bersih, Lembab
Gigi : Tidak ada karies
e. Leher
Kelenjar thyroid : Tidak ada pembesaran
Kelenjar getah bening : Tidak ada pembesaran
10. Payudara
Bentuk : Simetris
Ukuran : Membesar
Tanda kehamilan : Aerola Hiperpigmentasi
Putting susu : Putting susu menonjol
Kondisi kulit : Normal
11. Tangan dan Kaki
a. Ekstremitas atas
Nyeri menggenggam : Nyeri saat menggenggam pada tangan kiri dan kanan
Oedema : Ada oedema pada bagian tangan kiri dan kanan (punggu tangan bagian jempol)
Pucat : Tidak ada
b. Ekstremitas bawah
Oedema : Ada oedema pada bagian kaki kanan dan kiri (mata kaki, punggu kaki, dan tulang kering)
Varises : Tidak ada
Refleks patella : Kanan (positif) dan Kiri (positif)
12. Punggung
Oedema daerah sacral : Tidak ada
Posisi tulang belakang : Lordosis karena kehamilan
13. Abdomen
Bekas luka operasi : Tidak ada
Bentuk : Bulat
Tanda kehamilan : Ada striae gravidarum
Gerakan janin :Ada
Massa : Tidak ada
Pembesaran hati : Tidak ada
Pemeriksaan Obsetrik
TFU : 30cm
Leopold I : Pada bagian fundus abdomen ibu teraba Lunak, Kurang Bulat dan tidak melenting (Bokong)
Leopold II : Pada bagian kiri abdomen ibu teraba bagian-bagian terkecil janin (Ekstremitas), Sedangkan dibagian kanan abdomen ibu teraba memapan dan memanjang (Punggung)
Leopold III : pada bagian simpisis ibu teraba Keras, bulat, melenting (kepala) dan belum masuk PAP
Leopold IV : Tidak dilakukan
DJJ : 159x/menit Teratur
TBJ : (30-13) x 155 = 2325 gr
14. Anogenital
a. Lipat Paha
Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran
b. Vulva vagina
Labia, klitoris dan perineum : kulit lembut, bersih dan tidak terdapat rambut pubis, Pada labia tanpak simetris ,tidak ada fistule, tidak ada kemerahan, pada klitoris tidak ada odema dan tidak ada luka epsiotomi
Vagina : tidak ada kemerahan, tidak ada oedema, tidak ada rasa nyeri pada saat di palpasi (meraba)
Kelenjar bartolini : Tidak ada pembesaran
a. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium
1. Darah
a. Hemoglobin : 11,4 gr%
2. Urine
a. Protein : Positif (+,+)
b. Glukosa :Negatif (-)
3. USG : Dilakukan pada tanggal 03 maret 2014 (10.30 WIB). Hasil : janin tunggal hidup, intrauterine
2. Interprestasi data
Pada tanggal : senin, 02 juni 2014 pukul : 12.00 WIB
Diagnosa : Ny. D usia 22 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 29 minggu 4 hari, dengan Preeklamsi ringan. Janin tunggal hidup, Intra uterine, Presentasi kepala, Belum masuk PAP.
Dasar : Ibu memengatakan bernama Ny.D dan berusia 22 tahun, Ibu mengatakan hamil pertama, belum pernah melahirkan dan belum pernah keguguran, ibu mengatakan HPHT 07 November 2013, Hasil pemeriksaan Lab proteinurine (++) terdapat endapan, oedema terdapat pada muka, kaki tangan dan tekanan darah : 140/90 mmHg, Hasil pemeriksaan USG menyatakan terdapat janin di intra uterine, Hasil pemeriksaan leopold menyatakan kepala belum masuk PAP.
Masalah : Cemas dan khawatir
Dasar : Ibu merasa cemas dan khawatir akan kehamilan ini
Kebutuhan : Berikan dukungan keluarga
3. Antisipasi diagnosa dan masalah potensial
Pada tanggal : senin, 02 juni 2014 pukul : 12.15 WIB
Preeklamsia Berat dan keadaan janin bisa menyebabkan prematuritas dan gawat janin.
4. Identifikasi kebutuhan akan tindakan segera
Pada tanggal : senin, 02 juni 2014 pukul : 12.30 WIB
a. Kolaborasi dengan dokter Obgyn
b. Kolaborasi dengan petugas laboraturium
c. Pemasangan Infus (bila perlu)
d. Rawat jalan
5. Merencanakan asuhan yang menyeluruh
Pada tanggal : senin, 02 juni 2014 pukul : 12.45 WIB
a. Memberitahu ibu kondisi saat ini, agar ibu mengatahui kondisi kehamilan
b. Anjurkan ibu untuk banyak istirahat, agar kesehatan ibunya terjaga
c. Anjurkan ibu untuk pemberi nutrisi yang cukup, agar nutrisi ibu selama hamil terpenuhi, terutama protein
d. Anjurkan ibu untuk diet rendah garam, agar menurunkan tekanan darah
e. Memberitahu ibu untik rawat jalan jika ada perburukan dan tekanan darah tidak turun selama 2 minggu, agar kondisi ibu tidak memburuk
f. Anjurkan ibu untuk pemeriksaan laboratorium, agar mengetahui kondisi hemoglobin, hematotrik, trombosit, urin lengkap, asam urat darah, fungsi hati dan fungsi ginjal
g. Berkalaborasi dengan dokter obgyen, agar ibu dan janin dapat tertangani
6. Pelaksanaan
Pada tanggal : senin, 02 juni 2014 pukul : 13.00 WIB
a. Menginformasikan ibu tentang hasil pemeriksaan ibu dan janin yaitu ibu saat ini hamil 29 minggu 4 hari, TD 140/90 mmHg, R 25x/menit, N 90x/ menit,suhu 37,7 ̊C, BB 55 kg , DJJ : 148 X /menit
b. Mengajukan ibu istirahat yang cukup (berbaring 4 jam pada siang hari dan 8 jam pada malam hari)
c. Menganjurkan ibu untuk pemberian nutrisi yang cukup untuk ibu dan janinnya
d. Mengajurkan ibu untuk diet rendah garam yang mengandung yodium
e. Mengatakan pada ibu indekasi dirawat, jika ada perburukan, tekanan darah tidak turun setelah 2 minggu rawat jalan.
f. Menganjurkan ibu membuat rujukan untuk pemeriksaan laboratorium dengan cara : hemoglobin, hematokrit, trombosit, urine lengkap, asam urat darah, fungsi hati, dan fungsi ginjal.
g. Mengajurkan ibu untuk memeriksa kehamilannya ke rumah sakit
7. Evaluasi
Pada tanggal : senin, 02 juni 2013 pukul : 13.27 WIB
a. Ibu telah mengetahui informasi hasil pemeriksaan.
b. Ibu telah mengerti dan dapat mengulang penjelasan yang diberikan
c. Ibu sudah mengerti dengan anjuran dan dapat mengulangi kembali
d. Ibu sudah mengerti dengan anjuran untuk diet garam
e. Ibu sudah diberitahu tentang tanda-tanda bahaya pada kehamilan dan akan segera datag kepelayaan terdekat
f. Keluarga paham dan menyediakan donor sesuai
g. Ibu bersedia bersalin di rumah sakit
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Nugroho, Taufan. 2010. Kasus Emergency Kebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika
Lisnawati, Lilis.2013. Asuhan Kebidanan Terkini Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Trans Info Media
Maryunani, Anik. 2009. Asuhan Kegawatdaruratan Dalam Kebidanan. Jakarta : Trans Info Media
INTRA UTERINE GROWTH RETARDATION dan INTRA UTERINE FETAL DEATH
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehidupan manusia dimulai sejak masa janin dalam rahim ibu. Sejak itu, manusia kecil telah memasuki masa perjuangan hidup yang salah satunya menghadapi kemungkinan kurangnya zat gizi yang diterima dari ibu yang mengandungnya. Jika zat gizi yang diterima dari ibunya tidak mencukupi maka janin tersebut akan mempunyai konsekuensi kurang menguntungkan dalam kehidupan berikutnya.
Kematian bayi dalam kandungan (Intra Uterine Fetal Death) dapat dikarenakan berbagai hal seperti terkena lilitan tali pusat, pendarahan serta akibat tekanan darah tinggi ibu yang mengandung. Kematian janin dalam kandungan dapat dicegah dengan cara memeriksakan kandungan secara teratur ke dokter. Kalaupun terjadi kelainan pada masa kehamilan, bisa ditanggulangi sedini mungkin.
1.2 Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud Intra Uterine Growth Retardation (IUGR) ?
2. Apa penyebab IUGR?
3. Apa saja manifestasi klinik IUGR?
4. Bagaimana pencegahan dari IUGR?
5. Apa yang dimaksud Intra Uterine Fetal Death (IUFD)?
6. Apa penyebab IUFD?
7. Bagaimana penanganan dari IUFD?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan IUGR
2. Untuk mengetahui penyebab dari IUGR
3. Untuk mengetahui manifestasi klinik IUGR
4. Untuk mengetahui bagaimana cara pencegahan dari IUGR
5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan IUFD
6. Untuk mengetahui penyebab dari IUFD
7. Untuk mengetahui bagaimana cara penanganan dari IUFD
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Intra Uterine Growth Retardation (IUGR)
2.1.1 Definisi
IUGR adalah berat badan bayi baru lahir kurang dari persentil 10 untuk usia kehamilan bayi,dalam artian bayi bayu lahir berukuran lebih kecil dengan usia kehamilannya.
Menurut WHO janin yang mengalami petumbuhan yang terhambat adalah janin yang mengalami kegagalan dalam mencapai berat standar atau ukuran standar yang tidak sesuai dengan usia kehamilannya.
Menurut Gordon, JO (2005) petumbuhan janin terhambat (IUGR) diartikan sebagai suatu kondisi dimana janin berukuran lebih kecil dari standar ukuran biometri normal pada usia kehamilan. Pertumbuhan janin terhambat pada umumnya akan lahir prematur (<37 minggu) atau dapat pula lahir cukup bulan (aterm, >37 minggu).
2.1.2 Penyebab IUGR dibedakan menjadi tiga faktor, yaitu:
a. Maternal/ibu seperti: tekanan darah tinggi, penyakit ginjal kronik, riwayat Diabetes Mellitus, penyakit jantung dan pernafasan, malnutrisi dan anemia, infeksi, pecandu alkohol, obat-obat tertentu, dan perokok.
b. Uterus dan plasenta: penurunan aliran darah dari uterus ke plasenta, plasenta abruption, plasenta previa, infark plasenta.
c. Faktorlain antara lain: janin kembar, penyakit infeksi, kelainan congenital, kelainan kromosom, pajanan teratogen.
2.1.3 Manifestasi klinik
Bayi baru lahir IUGR biasanya tampak kurus, pucat dan berkulit keriput; tali pusat umumnya tampak rapuh dan layu dibandingkan pada bayi normal yang tampak tebal dan kuat; Intra Uterine Growth Syndrome (IUGR) muncul sebagai akibat dari berhentinya pertumbuhan jaringan atau sel.
2.1.4 Pencegahan
Hal-hal yang harus diperhatikan untuk mencegah IUGR adalah sebagai berikut: usahakan hidup sehat, hindari stress selama kehamilan, hindari mengkonsumsi obat-obatan yang tidak dianjurkanselama kehamilan, olahraga teratur, hindari alkohol, rokok dan narkoba, periksakan kehamilan secara rutin.
2.1.5 Prognosis
Pada kasus-kasus IUGR yang sangat parah dapat berakibat janin lahir mati (stillbirth) atau jika bertahan hidup dapat memiliki efek buruk jangka panjang dalam masa kanak-kanak nantinya. Kasus IUGR dapat muncul sekalipun ibu dalam kondisi sehat.
2.1.6 Diagnosis
Untuk menegakan diagnosa perlu dilakukan pemeriksaan dengan menanyakan riwayat ibu apakah faktor-faktor ibu seperti dijelaskan diatas ada atau tidak, periksa tinggi fundus uteri (TFU) apakah sesuai atau tidak dengan usia kehamilan, lakukan Ultrasonografi (USG) fetomaternal, periksa denyut jantung janin dengan menggunakan Doppler velocimetry.
2.2 Intra Uterine Fetal Death (IUFD)
2.2.1 Definsi
Intra Uterine Fetal Death/Kematian janin dalam rahim yaitu kematian yang terjadi saat UK lebih dari 20 minggu dimana janin sudah mencapai ukuran 500 gram atau lebih (Nasdaldy).
Menurut Moechtar R, IUFD atau kematian janin dalam rahim adalah kematian janin dalam kehamilan sebelum terjadi proses persalinan pada usia kehamilan 28 minggu keatas atau berat janin 1000 gram.
Menurut Hanifa Wiknjosastro, IUFD adalah kematian intrauterine sebelum seluruh produksi konsepsi manusia dikeluarkan, ini tidak diakibatkan oleh aborsi terapeutik atau kematian janin juga disebut kematian intrauterine dan mengakibatkan kelahiran mati.
2.2.2 Etiologi
Penyebab dari IUFD seringkali dipicu oleh: ketidak cocokan rhesus darah ibu dan janin, ketidak cocokan gol darah ibu dan janin, gerakan janin terlalu aktif, penyakit pada ibu, kelainan kromosom, trauma saat hamil, infeksi pada ibu, kelainan bawaan janin, perdarahan antepartum, penyakit saluran kencing, penyakit endokrin, malnutrisi dll.
2.2.3 Tanda dan Gejala
a. Terhentinya pertumbuhan uterus, atau penurunan TFU
b. Terhentinya pergerakan janin
c. Terhentinya denyut jantung janin
d. Penurunan atau terhentinya peningkatan berat badan ibu
e. Perut tidak membesar tapi mengecil dan terasa dingin.
2.2.4 Diagnosa
Penetapan diagnosa diperoleh dengan cara: anamnesa, pemeriksaan yang meliputi palpasi, auskultasi, reaksi kehamilan, rontegen foto abdomen.
2.2.5 Penanganan
a. Bila disangka telah terjadi kematian janin dalam rahim jangan terlalu terburu-buru bertindak sebaiknya observasi dulu dalam 3-4 minggu.
b. Biasanya selama masi menunggu ini 70-90 % akan terjadi persalinan spontan.
c. Bila setelah 3 minggu kematian janin dalam kandungan atau 1 minggu setelah diagnosa. Partus belum mulai lakukan induksi partus.
d. Induksi partus dapat dimulai dengan pemberian esterogen atau langsung dengan pemberian oksitosin drip atau tanpa amniotorni.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
IUGR adalah berat badan bayi baru lahir kurang dari persentil 10 untuk usia kehamilan bayi,dalam artian bayi bayu lahir berukuran lebih kecil dengan usia kehamilannya. Intra Uterine Fetal Death/Kematian janin dalam rahim yaitu kematian yang terjadi saat UK lebih dari 20 minggu dimana janin sudah mencapai ukuran 500 gram atau lebih (Nasdaldy).
DAFTAR PUSTAKA
Rukiyah,Ai Yeyeh & Yulianti, Lia. 2010. Asuhan Kebidanan 4 (Patalogi). Jakarta: TIM
Moechtar, R. 1998. Perdarahan Antipartum. Jakarta: EGC
Wiknjosostro, Hanifa. 2007. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: YBP-SP
Langganan:
Postingan (Atom)