taylor swift

Senin, 07 Juli 2014

UAS

Hai saya ingin cerita hari ini saya uas kedua pelajaran komunikasi dalam praktek kebidanan uas pertama di mulai jam 08.30 WIB , soalnya esay ada 10 waw mantep-mantep deh soalnya bikin kepala muter-muter dan isiannya juga banyak lagi -__- :D setelah ujian komunikasi lanjut ujian komputer dasar nah sekarang ini saya lagi uas komputer disuruh bikin blog tentang uas hari ini sekian :)

Minggu, 06 Juli 2014

Kehampaan Hati

deras hujan yang turun aku menangis memeluk bayangmu derai air mataku membasuh hati terluka kau tinggalkan aku cinta putih yang kan kau beri namun tak sempat kau ungkapkan mengisi kehampaan hatiku disini sebening embun pagi luruh menetes di dedaunan kutangisi kepergianmu cinta derai air mataku membasuh hati terluka kau tinggalkan aku cinta putih yang kan kau beri namun tak sempat kau ungkapkan mengisi kehampaan hatiku disini sebening embun pagi luruh menetes di dedaunan kutangisi kepergianmu cinta

Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Pre-Eklampsi Ringan Tinjauan Kasus

Nomor Register :0441142 Tanggal kunjungan : Senin, 02 juni 2014 Tempat : BPS Tong Fang 1. Pengumpulan Data A. Identitas 1. Identitas Isteri Nama : Ny. D Umur : 22 Tahun Suku/Kebangsaan : Betawi/Indonesia Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat : Jln. Kuati 1 Perapatan Doyok Telp : 0812xxxxxx 2. Identitas Suami Nama : Tn. B Umur : 26 Tahun Suku/Kebangsaan : Jawa/Indonesia Agama : Islam Pendidikan : S1 Pekerjaan : Karyawan Swasta Alamat : Jln. Kutai 1 Perapatan Doyok Telp : 0813xxxxxx B. Anamanesa Pada tanggal : Senin, 02 Juni 2014 Pukul : 10.25 WIB 1. Alasan kunjungan : Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya. 2. Keluhan – keluhan : Ibu mengatakan sakit kepala, pandangan kabur, serta emosi mudah marah, bengkak muka dan bengkak pada kedua kaki dan tangan. Pada saat 2 minggu sebelum saya berkunjung disini. Cara penangannya diberikan obat paracetamol dan mengontrol emosi. 3. Riwayat Sosial Ekonomi Status perkawinan : Sah Bahasa yang digunakan : Indonesia Ibu mengatakan tidak pernah Meroko, Mengkomsi alkohol, dan Napza. Dukungan keluarga/suami : ibu mengatakan suami dan keluarga mendukung akan kehamilannya. Status kesehatan suami : Sehat Imunisasi TT : 2x (27 September 2013 pada saat sebelum menikah, 06 maret 2014 pada saat trimester II) Kegiatan sehari-hari : Melakukan kegiatan rumah tangga (menyapu, mengepel, mencuci piring, mencuci baju, menyetrika, memasak) Pengambilan keputusan dalam keluarga : suami/keluarga Hubungan seks selama kehamilan : 3x Seminggu melakukan hubungan Rencanakan tempat bersalin : RSUD Tangerang 4. Riwayat kesehatan keluarga Ibu mengatakan tidak ada Riwayat penyakit Hipertensi, Diabetes Mellitus, Keturunan Kembar, Sickle cell disease, Alergi epilepsi, Penyakit jantung, kelainan kongenital 5. Riwayat kesehatan ibu Ibu mengatakan tidak ada riwayat kesehatan Hipertensi, Penyakit jantung, Hepatitis diabetes mellitus, Paru-paru dan Penyakit menular seksual 6. Riwayat penyakit menular seksual Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit Sexual transmited infection, AIDS, Pengeluaran vagina abnormal, Luka/bengkak pada vagina, Rasa nyeri saat berkemih, Diare yang berkelanjutan 7. Riwayat operasi : ibu mengatakan Tidak ada riwayat operasi 8. Riwayat mensturasi Usia menarche : 14 tahun Siklus : Teratur Lamanya : 5-7 hari Jumlah darah : 2x ganti pembalut per-hari Dismenorhea : Ada dismenorhea pada hari pertama dan kedua 9. Riwayat Kontrasepsi : ibu mengatakan belum pernah menggunakan kontrasepsi 10. Riwayat obstetrik a. Riwayat kehamilan ini HPHT : 07 Noveber 2013 TP : 14 Agustus 2014 Pergerakan janin pertama kali : 16 Minggu Pergerakan janin dalam 24 jam : 16 kali Obat – obatan yang di konsumsi : Ibu mengatakan tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan kecuali obat dari dokter atau bidan seperti paracetamol. Kekhawatiran khusus : Ibu mengatakan cemas dan khawatir dengan kehamilannya b. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu : Ibu mengatakan hamil yang pertama belum pernah melahirkan. c. Diet/makan Makanan yang di konsumsi : Sayur-sayuran ( bayam, brokoli, sop), Susu, Buah-buahan (apel, pisang, kurma, anggur, melon) , Nasi, Ikan (ikan emas, ikan merah) dan Daging (daging ayam, daging sapi). Frekuensi dalam sehari : 2x sehari. Masalah (pica) : Tidak ada C. Pemeriksaan fisik 1. Keadaan umum : composmestis 2. Keadaan emosional : Kurang stabil 3. Tinggi badan : 165 cm 4. Berat badan(saat ini) : 55 kg 5. Berat badan (sebelum hamil) : 45 kg 6. Kenaikan berat badan sesudah dan sebelum : 10 kg 7. LILA : 25 cm 8. Tanda vital Tekanan darah : 140/90 mmHg Denyut nadi : 90x/menit Pernafasan : 25x/menit Suhu tubuh : 37,7 oC 9. Kepala hingga leher a. Kepala : Rambut hitam, Ikal, Kulit kepala bersih, rambut tidak mudah rontok dan tidak ada nyeri pada saat ditekan. b. Wajah Oedema : Ada oedema didaerah kening Cloasma : Tidak ada c. Mata Konjungtiva : Tidak anemis Sklera : Tidak tampak ikterik d. Mulut Bibir dan Lidah : Bersih, Lembab Gigi : Tidak ada karies e. Leher Kelenjar thyroid : Tidak ada pembesaran Kelenjar getah bening : Tidak ada pembesaran 10. Payudara Bentuk : Simetris Ukuran : Membesar Tanda kehamilan : Aerola Hiperpigmentasi Putting susu : Putting susu menonjol Kondisi kulit : Normal 11. Tangan dan Kaki a. Ekstremitas atas Nyeri menggenggam : Nyeri saat menggenggam pada tangan kiri dan kanan Oedema : Ada oedema pada bagian tangan kiri dan kanan (punggu tangan bagian jempol) Pucat : Tidak ada b. Ekstremitas bawah Oedema : Ada oedema pada bagian kaki kanan dan kiri (mata kaki, punggu kaki, dan tulang kering) Varises : Tidak ada Refleks patella : Kanan (positif) dan Kiri (positif) 12. Punggung Oedema daerah sacral : Tidak ada Posisi tulang belakang : Lordosis karena kehamilan 13. Abdomen Bekas luka operasi : Tidak ada Bentuk : Bulat Tanda kehamilan : Ada striae gravidarum Gerakan janin :Ada Massa : Tidak ada Pembesaran hati : Tidak ada Pemeriksaan Obsetrik TFU : 30cm Leopold I : Pada bagian fundus abdomen ibu teraba Lunak, Kurang Bulat dan tidak melenting (Bokong) Leopold II : Pada bagian kiri abdomen ibu teraba bagian-bagian terkecil janin (Ekstremitas), Sedangkan dibagian kanan abdomen ibu teraba memapan dan memanjang (Punggung) Leopold III : pada bagian simpisis ibu teraba Keras, bulat, melenting (kepala) dan belum masuk PAP Leopold IV : Tidak dilakukan DJJ : 159x/menit Teratur TBJ : (30-13) x 155 = 2325 gr 14. Anogenital a. Lipat Paha Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran b. Vulva vagina Labia, klitoris dan perineum : kulit lembut, bersih dan tidak terdapat rambut pubis, Pada labia tanpak simetris ,tidak ada fistule, tidak ada kemerahan, pada klitoris tidak ada odema dan tidak ada luka epsiotomi Vagina : tidak ada kemerahan, tidak ada oedema, tidak ada rasa nyeri pada saat di palpasi (meraba) Kelenjar bartolini : Tidak ada pembesaran a. Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan laboratorium 1. Darah a. Hemoglobin : 11,4 gr% 2. Urine a. Protein : Positif (+,+) b. Glukosa :Negatif (-) 3. USG : Dilakukan pada tanggal 03 maret 2014 (10.30 WIB). Hasil : janin tunggal hidup, intrauterine 2. Interprestasi data Pada tanggal : senin, 02 juni 2014 pukul : 12.00 WIB Diagnosa : Ny. D usia 22 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 29 minggu 4 hari, dengan Preeklamsi ringan. Janin tunggal hidup, Intra uterine, Presentasi kepala, Belum masuk PAP. Dasar : Ibu memengatakan bernama Ny.D dan berusia 22 tahun, Ibu mengatakan hamil pertama, belum pernah melahirkan dan belum pernah keguguran, ibu mengatakan HPHT 07 November 2013, Hasil pemeriksaan Lab proteinurine (++) terdapat endapan, oedema terdapat pada muka, kaki tangan dan tekanan darah : 140/90 mmHg, Hasil pemeriksaan USG menyatakan terdapat janin di intra uterine, Hasil pemeriksaan leopold menyatakan kepala belum masuk PAP. Masalah : Cemas dan khawatir Dasar : Ibu merasa cemas dan khawatir akan kehamilan ini Kebutuhan : Berikan dukungan keluarga 3. Antisipasi diagnosa dan masalah potensial Pada tanggal : senin, 02 juni 2014 pukul : 12.15 WIB Preeklamsia Berat dan keadaan janin bisa menyebabkan prematuritas dan gawat janin. 4. Identifikasi kebutuhan akan tindakan segera Pada tanggal : senin, 02 juni 2014 pukul : 12.30 WIB a. Kolaborasi dengan dokter Obgyn b. Kolaborasi dengan petugas laboraturium c. Pemasangan Infus (bila perlu) d. Rawat jalan 5. Merencanakan asuhan yang menyeluruh Pada tanggal : senin, 02 juni 2014 pukul : 12.45 WIB a. Memberitahu ibu kondisi saat ini, agar ibu mengatahui kondisi kehamilan b. Anjurkan ibu untuk banyak istirahat, agar kesehatan ibunya terjaga c. Anjurkan ibu untuk pemberi nutrisi yang cukup, agar nutrisi ibu selama hamil terpenuhi, terutama protein d. Anjurkan ibu untuk diet rendah garam, agar menurunkan tekanan darah e. Memberitahu ibu untik rawat jalan jika ada perburukan dan tekanan darah tidak turun selama 2 minggu, agar kondisi ibu tidak memburuk f. Anjurkan ibu untuk pemeriksaan laboratorium, agar mengetahui kondisi hemoglobin, hematotrik, trombosit, urin lengkap, asam urat darah, fungsi hati dan fungsi ginjal g. Berkalaborasi dengan dokter obgyen, agar ibu dan janin dapat tertangani 6. Pelaksanaan Pada tanggal : senin, 02 juni 2014 pukul : 13.00 WIB a. Menginformasikan ibu tentang hasil pemeriksaan ibu dan janin yaitu ibu saat ini hamil 29 minggu 4 hari, TD 140/90 mmHg, R 25x/menit, N 90x/ menit,suhu 37,7 ̊C, BB 55 kg , DJJ : 148 X /menit b. Mengajukan ibu istirahat yang cukup (berbaring 4 jam pada siang hari dan 8 jam pada malam hari) c. Menganjurkan ibu untuk pemberian nutrisi yang cukup untuk ibu dan janinnya d. Mengajurkan ibu untuk diet rendah garam yang mengandung yodium e. Mengatakan pada ibu indekasi dirawat, jika ada perburukan, tekanan darah tidak turun setelah 2 minggu rawat jalan. f. Menganjurkan ibu membuat rujukan untuk pemeriksaan laboratorium dengan cara : hemoglobin, hematokrit, trombosit, urine lengkap, asam urat darah, fungsi hati, dan fungsi ginjal. g. Mengajurkan ibu untuk memeriksa kehamilannya ke rumah sakit 7. Evaluasi Pada tanggal : senin, 02 juni 2013 pukul : 13.27 WIB a. Ibu telah mengetahui informasi hasil pemeriksaan. b. Ibu telah mengerti dan dapat mengulang penjelasan yang diberikan c. Ibu sudah mengerti dengan anjuran dan dapat mengulangi kembali d. Ibu sudah mengerti dengan anjuran untuk diet garam e. Ibu sudah diberitahu tentang tanda-tanda bahaya pada kehamilan dan akan segera datag kepelayaan terdekat f. Keluarga paham dan menyediakan donor sesuai g. Ibu bersedia bersalin di rumah sakit   DAFTAR PUSTAKA Dr. Nugroho, Taufan. 2010. Kasus Emergency Kebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika Lisnawati, Lilis.2013. Asuhan Kebidanan Terkini Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Trans Info Media Maryunani, Anik. 2009. Asuhan Kegawatdaruratan Dalam Kebidanan. Jakarta : Trans Info Media

INTRA UTERINE GROWTH RETARDATION dan INTRA UTERINE FETAL DEATH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia dimulai sejak masa janin dalam rahim ibu. Sejak itu, manusia kecil telah memasuki masa perjuangan hidup yang salah satunya menghadapi kemungkinan kurangnya zat gizi yang diterima dari ibu yang mengandungnya. Jika zat gizi yang diterima dari ibunya tidak mencukupi maka janin tersebut akan mempunyai konsekuensi kurang menguntungkan dalam kehidupan berikutnya. Kematian bayi dalam kandungan (Intra Uterine Fetal Death) dapat dikarenakan berbagai hal seperti terkena lilitan tali pusat, pendarahan serta akibat tekanan darah tinggi ibu yang mengandung. Kematian janin dalam kandungan dapat dicegah dengan cara memeriksakan kandungan secara teratur ke dokter. Kalaupun terjadi kelainan pada masa kehamilan, bisa ditanggulangi sedini mungkin. 1.2 Rumusan masalah 1. Apa yang dimaksud Intra Uterine Growth Retardation (IUGR) ? 2. Apa penyebab IUGR? 3. Apa saja manifestasi klinik IUGR? 4. Bagaimana pencegahan dari IUGR? 5. Apa yang dimaksud Intra Uterine Fetal Death (IUFD)? 6. Apa penyebab IUFD? 7. Bagaimana penanganan dari IUFD? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan IUGR 2. Untuk mengetahui penyebab dari IUGR 3. Untuk mengetahui manifestasi klinik IUGR 4. Untuk mengetahui bagaimana cara pencegahan dari IUGR 5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan IUFD 6. Untuk mengetahui penyebab dari IUFD 7. Untuk mengetahui bagaimana cara penanganan dari IUFD BAB II PEMBAHASAN 2.1 Intra Uterine Growth Retardation (IUGR) 2.1.1 Definisi IUGR adalah berat badan bayi baru lahir kurang dari persentil 10 untuk usia kehamilan bayi,dalam artian bayi bayu lahir berukuran lebih kecil dengan usia kehamilannya. Menurut WHO janin yang mengalami petumbuhan yang terhambat adalah janin yang mengalami kegagalan dalam mencapai berat standar atau ukuran standar yang tidak sesuai dengan usia kehamilannya. Menurut Gordon, JO (2005) petumbuhan janin terhambat (IUGR) diartikan sebagai suatu kondisi dimana janin berukuran lebih kecil dari standar ukuran biometri normal pada usia kehamilan. Pertumbuhan janin terhambat pada umumnya akan lahir prematur (<37 minggu) atau dapat pula lahir cukup bulan (aterm, >37 minggu). 2.1.2 Penyebab IUGR dibedakan menjadi tiga faktor, yaitu: a. Maternal/ibu seperti: tekanan darah tinggi, penyakit ginjal kronik, riwayat Diabetes Mellitus, penyakit jantung dan pernafasan, malnutrisi dan anemia, infeksi, pecandu alkohol, obat-obat tertentu, dan perokok. b. Uterus dan plasenta: penurunan aliran darah dari uterus ke plasenta, plasenta abruption, plasenta previa, infark plasenta. c. Faktorlain antara lain: janin kembar, penyakit infeksi, kelainan congenital, kelainan kromosom, pajanan teratogen. 2.1.3 Manifestasi klinik Bayi baru lahir IUGR biasanya tampak kurus, pucat dan berkulit keriput; tali pusat umumnya tampak rapuh dan layu dibandingkan pada bayi normal yang tampak tebal dan kuat; Intra Uterine Growth Syndrome (IUGR) muncul sebagai akibat dari berhentinya pertumbuhan jaringan atau sel. 2.1.4 Pencegahan Hal-hal yang harus diperhatikan untuk mencegah IUGR adalah sebagai berikut: usahakan hidup sehat, hindari stress selama kehamilan, hindari mengkonsumsi obat-obatan yang tidak dianjurkanselama kehamilan, olahraga teratur, hindari alkohol, rokok dan narkoba, periksakan kehamilan secara rutin. 2.1.5 Prognosis Pada kasus-kasus IUGR yang sangat parah dapat berakibat janin lahir mati (stillbirth) atau jika bertahan hidup dapat memiliki efek buruk jangka panjang dalam masa kanak-kanak nantinya. Kasus IUGR dapat muncul sekalipun ibu dalam kondisi sehat. 2.1.6 Diagnosis Untuk menegakan diagnosa perlu dilakukan pemeriksaan dengan menanyakan riwayat ibu apakah faktor-faktor ibu seperti dijelaskan diatas ada atau tidak, periksa tinggi fundus uteri (TFU) apakah sesuai atau tidak dengan usia kehamilan, lakukan Ultrasonografi (USG) fetomaternal, periksa denyut jantung janin dengan menggunakan Doppler velocimetry. 2.2 Intra Uterine Fetal Death (IUFD) 2.2.1 Definsi Intra Uterine Fetal Death/Kematian janin dalam rahim yaitu kematian yang terjadi saat UK lebih dari 20 minggu dimana janin sudah mencapai ukuran 500 gram atau lebih (Nasdaldy). Menurut Moechtar R, IUFD atau kematian janin dalam rahim adalah kematian janin dalam kehamilan sebelum terjadi proses persalinan pada usia kehamilan 28 minggu keatas atau berat janin 1000 gram. Menurut Hanifa Wiknjosastro, IUFD adalah kematian intrauterine sebelum seluruh produksi konsepsi manusia dikeluarkan, ini tidak diakibatkan oleh aborsi terapeutik atau kematian janin juga disebut kematian intrauterine dan mengakibatkan kelahiran mati. 2.2.2 Etiologi Penyebab dari IUFD seringkali dipicu oleh: ketidak cocokan rhesus darah ibu dan janin, ketidak cocokan gol darah ibu dan janin, gerakan janin terlalu aktif, penyakit pada ibu, kelainan kromosom, trauma saat hamil, infeksi pada ibu, kelainan bawaan janin, perdarahan antepartum, penyakit saluran kencing, penyakit endokrin, malnutrisi dll. 2.2.3 Tanda dan Gejala a. Terhentinya pertumbuhan uterus, atau penurunan TFU b. Terhentinya pergerakan janin c. Terhentinya denyut jantung janin d. Penurunan atau terhentinya peningkatan berat badan ibu e. Perut tidak membesar tapi mengecil dan terasa dingin. 2.2.4 Diagnosa Penetapan diagnosa diperoleh dengan cara: anamnesa, pemeriksaan yang meliputi palpasi, auskultasi, reaksi kehamilan, rontegen foto abdomen. 2.2.5 Penanganan a. Bila disangka telah terjadi kematian janin dalam rahim jangan terlalu terburu-buru bertindak sebaiknya observasi dulu dalam 3-4 minggu. b. Biasanya selama masi menunggu ini 70-90 % akan terjadi persalinan spontan. c. Bila setelah 3 minggu kematian janin dalam kandungan atau 1 minggu setelah diagnosa. Partus belum mulai lakukan induksi partus. d. Induksi partus dapat dimulai dengan pemberian esterogen atau langsung dengan pemberian oksitosin drip atau tanpa amniotorni. BAB III PENUTUP Kesimpulan IUGR adalah berat badan bayi baru lahir kurang dari persentil 10 untuk usia kehamilan bayi,dalam artian bayi bayu lahir berukuran lebih kecil dengan usia kehamilannya. Intra Uterine Fetal Death/Kematian janin dalam rahim yaitu kematian yang terjadi saat UK lebih dari 20 minggu dimana janin sudah mencapai ukuran 500 gram atau lebih (Nasdaldy).   DAFTAR PUSTAKA Rukiyah,Ai Yeyeh & Yulianti, Lia. 2010. Asuhan Kebidanan 4 (Patalogi). Jakarta: TIM Moechtar, R. 1998. Perdarahan Antipartum. Jakarta: EGC Wiknjosostro, Hanifa. 2007. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: YBP-SP

Senin, 30 Juni 2014

Terima Kasih orang tua ku ^^



Sudah sekian lama aku dilahirkan di dunia ini, sejak tangan ayah dan ibu mendekap diriku yang mungil ini dalam pelukan hangat, merawatku penuh dengan kasih sayang, cinta, perhatian dan bimbingan agar aku bisa menjadi pribadi yang membanggakan.

Aku lahir dari rahim seorang ibu yang mempertaruhkan nyawa demi melahirkanku
ayah yang tak kenal lelah setiap hari membanting tulang untuk menghidupi keluarga
tak pernah sedikit pun aku mendengar orangtuaku mengeluh.

Banyak kesalahan yang telah ku perbuat kepada mereka, tetapi mereka selalu memaafkanku,
Terima kasih Ayah dan Ibu sudah menjadi orang tua yang luar biasa untuk ku aku belajar banyak hal dari mereka betapa kerasnya hidup ini..
 Maaf jika aku belum bisa menjadi anak yang membanggakan
tapi, aku janji suatu hari nanti aku akan menjadi anak yang mampu membuat kalian bangga,
bangga seperti saat ayah dan ibu pertama melihatku terlahir didunia ini.
Terima Kasih Ayah dan Ibu


         Septia Mallina

Senin, 05 Mei 2014

Pengalaman kuliah di akbid bina husada

Hello nama saya septia mallina saya mahasiswi akbid bina husada tangerang angkatan X tahun 2013/2014 saya sekarang semester 2. hari ini saya akan berbagi pengalaman selama kuliah di akbid bina husada tangerang
pertama kali masuk kuliah tepat nya pada tanggal 16 september 2013 diadakan pertemuan orang tua dan calon mahasiswi berkumpul untuk membicarakan apa saja yang di bawa untuk ospek besok dan hari esok pun tiba kami berkumpul di depan kampus jam 05.30 dengan memakai tas dari tong sampah yang sudah di hiasi, kaca mata dari kardus, topi keranjang nasi dihiasi dengan daun mangga dan rok, gelang tangan yang terbuat dari tali rapia :D pengalaman yang di dapat dari ospek pertama sampai ospek ke tiga menakutkan dan juga bisa di bilang seru.
setelah ospek pun selesai perkuliahan efektif pun di mulai dan saya sudah resmi menjadi mahasiswi baru di akbid bina husada. Di semester 1 ini saya mendapat teman-teman yang baik mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat dan disemester 1 ini kami masih memakai baju hitam putih jika melihat kakak tingkat yang sudah memakai baju putih biru iri rasanya dan ingin cepat-cepat memakai baju putih biru juga. Semester 1 diadakan UTS dan UAS terdapat kesusahan dan kemudahan dalam melalui UTS dan UAS tersebut tetapi Alhamdulillah saya bisa menjalaninya dan mendapat IP yang cukup memuaskan karena tidak ada mata kuliah yang gagal.
tidak terasa 6 bulan kuliah semester 1 pun selesai dan tepatnya pada tanggal 06 maret 2014 di adakan capping day yaitu ucap janji mahasiswi/peresmian baju seragam. Di situlah acara yang sangat berkesan dan sangat di nanti-nantikan oleh kami dan sekarang saya sedang menjalani disemester II semoga saya bisa menjalani & melewatinya semester-semester berikutnya dengan baik amin. Sekian dan terima kasih :)